MOTIVASI

Motivasi berasal dari kata “movare” yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi hanya diberikan kepada manusia, motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah agar mau bekerja keras dan memberikan semua kemampuan dan keterampilan.
Motivasi adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi membuat keadaan dalam diri individu muncul, terarah, dan mempertahankan perilaku, menurut Kartini Kartono motivasi menjadi dorongan (driving force) terhadap seseorang agar mau melaksanakan sesuatu.
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat persistensi dan entusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya.
Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. Untuk itu, diperlukan pengetahuan mengenai pengertian dan hakikat motivasi, serta kemampuan teknik menciptakan situasi sehingga menimbulkan motivasi atau dorongan bagi mereka untuk berbuat atau berperilaku sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh individu lain atau organisasi.
Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan motif-motif menjadi perbuatan atau tingkah laku untuk memenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan atau keadaan dan kesiapan dalam diri individu yang mendorong tingkah lakunya untuk berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan.
Motivasi adalah kecendrungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan mengarahkan tindak-tandunya, motivasi meliputi kebutuhan biologis yang hanya didapat dari pengamatan tingkah laku mausia.
Motivasi secara umum didefinisikan sebagai inisiatif dan pengarahan tingkah laku dan pelajaran motivasi sebenarnya merupakan pelajaran akan tingkah laku, motivasi juga suatu konstruk teoritis mengenai terjadinya perilaku . konstruk teoritis meliputi aspek-aspek pengaturan, pengarahan, serta tujuan dari perilaku.

tiga determinan terjadinya motivasi :
a. Determinan yang berasal dari lingkungan
b. Determinan yang berasal dari dalam diri sendiri, harapan, cita-cita, emosi, instink, dll.
c. Tujuan/intensif dari suatu objek. Factor-faktor ini berasal dari dalam diri individu. Kepuasaan kerja, tanggung jawab dan lain-lain.

Ciri-ciri motivasi :
a. Motivasi mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu
b. Pengutan positif menyebabkan suatu perilaku tertentu cenderung untuk diulangi kembali
c. Penggerakan perilaku, motivasi tidak hanya merangsang suatu perilaku tertentu saja tetapi merangsang kecendrungan perilaku.

Aspek-aspek Motivasi
Aspek motivasi dikenal sebagai aspek aktif (dinamis) dan aspek pasif (statis)
a. Aspek aktif atau dinamis adalah motivasi tampak sebagai usaha yang positif dalam menggerakan dan mengarahkan manusia agar berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.
b. Aspek pasif atau statis adalah motivasi akan tampak sebagai kebutuhan untuk dapat mengarahkan dan menggerakan potensi manusia ke arah tujuan yang diinginnkan.

Pola-pola Motivasi
Pola-pola motivasi menurut DR.David Mc.Clelland pola motivasi sebagai berikut:
a. Achievement motivation adalah suatu keinginan untuk mengatasi atau mengalahkan suatu tantangan, untuk kemajuan dan pertumbuhan.
b. Affiliation motivation adalah dorongan untuk melakukan hubungan-hubungan dengan orang lain
c. Competence motivation adalah dorongan untuk berprestasi baik.
d. Power motivation dorongan untuk dapat mengendalikan suatu keadaan dan adanya kecendrungan untuk mengambil resiko dalam menghancurkan rintangan-rintangan yang terjadi.

Teori-Teori Motivasi
a. Teori Motivasi klasik
Teori motivasi klasik dikemukakan oleh Frederick Winslow menurut teori ini motivasi manusia hanya untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasaan biologis saja. Kebutuhan biologis adalah kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan kehidupan seseorang.

b. Teori human Motivation
Teori ini dikemukakan oleh A.H. Maslow teori ini menyatakan bahwa kebutuhan dan kepuasaan seseorang itu jamak yaitu kebutuhan biologis dan psikologis berupa materiill dan nonmaterial.
Dasar teori Maslow
1. Manusia adalah mahluk sosial yang berkeinginan, ia selalu menginginkan lebih banyak. Keinginan itu terus-menerus, baru berhenti jika akhir hanyatnya tiba
2. Suatu kebutuhan yang belum dipuaskan tidak menjadi alat motivasi bagi pelakunya, hanya kebutuhan yang belum terpenuhi yang menjadi alat motivasinya.
3. Kebutuhan manusia itu bertingkat-tingkat sebagai berikut
• Kebutuhan-kebutuhan fisiologis dasar kebutuhan fisik yaitu kebutuhan yang dibutuhkan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seseorang seperti makan, minum, udara, tempat tinggal dll. Kebutuhan yang paling utama dari manusia
• Kebutuhan akan rasa aman dan tentram kebutuhan akan keamanan dan keselamatan yakni marasa aman dari ancaman kecelakaan.
• Kebutuhan untuk dicintai dan disayangi karena manusia adalah mahluk sosial yaitu kebutuhan akan diterima oleh orang lain, kebutuhan akan perasaan dihormati karena setiap manusia merasa dirinya penting, kebutuhan akan perasaan kemajuan dan tidak seorang pun menyenagi kegagalan.
• Kebutuhan untuk dihargai kebutuhan akan penghargaan dri dan pengakuan dari masyarakat dan lingkungannya
• Kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kecakapan, kemampuan keterampilan dan potensi optimal untuk memcapai apa yang diinginkan. Keinginan seseorang untuk mencapai kebutuhan sepenuhnya. Kebutuhan aktualisasi diri tidak dapat dipenuhi dari luar pemenuhannya hanya berdasarkan keinginan atas usaha sendiri.

c. Teori Motivasi dua factor
Ilmuwan ketiga yang diakui telah memberikan kontribusi penting dalam pemahaman motivasi Herzberg. Teori yang dikembangkannya dikenal dengan “ Model Dua Faktor” dari motivasi, yaitu faktor motivasional dan faktor hygiene atau “pemeliharaan”.
Menurut teori ini yang dimaksud faktor motivasional adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan faktor hygiene atau pemeliharaan adalah faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan seseorang.
Menurut Herzberg, yang tergolong sebagai faktor motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang, keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan dalam karier dan pengakuan orang lain. Sedangkan faktor-faktor hygiene atau pemeliharaan mencakup antara lain status seseorang dalam organisasi, hubungan seorang individu dengan atasannya, hubungan seseorang dengan rekan-rekan sekerjanya, teknik penyeliaan yang diterapkan oleh para penyelia, kebijakan organisasi, sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja dan sistem imbalan yang berlaku.
Salah satu tantangan dalam memahami dan menerapkan teori Herzberg ialah memperhitungkan dengan tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat dalam kehidupan seseorang, apakah yang bersifat intrinsik ataukah yang bersifat ekstrinsik.

d. Teori Harapan
Victor E. vroom, pencentus teori harapan yang beranggapan bahwa motivasi merupakan produk kombinasi antara besarnya keinginan seseorang untuk mendapatkan hadiah atau reward tertentu (valensi) besarnya kemungkinan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diperlukan (harapan), dan kenyakinannya bahwa prestasi tersebut akan menghasilkan hadiah yang ia inginkan (instrumentalitas).

e. Teori penetapan tujuan (goal setting theory)
Edwin Locke mengemukakan bahwa dalam penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme motivasional yakni :
1. Tujuan-tujuan mengarahkan perhatian
2. Tujuan-tujuan mengatur upaya
3. Tujuan-tujuan meningkatkan persistensi
4. Tujuan-tujuan menunjang strategi-strategi dan rencana-rencana kegiatan. Bagan berikut ini menyajikan tentang model instruktif tentang penetapan tujuan

  1. Leave a comment

Leave a comment